1. Bahan Pembuatan Knalpot
Untuk sebuah kualitas, khsusnya yang digunakan knalpot bermerek seperti CLD, R9 dan AHRS umummnya memakai bahan dari pipa stainless yang diimpor langsung dari Thailand. Biaya mendatangkannya agak mahal tapi kualitas pipa dari negara tersebut diyakini lebih berkualitas. Ada pula yang menggunakan bahan Titanium yang jauh lebih mahal. Bahkan banyak perusahaan saat ini menggunakan bahan tersebut untuk menghindari tiruan dari produsen abal-abal. Karena harganya yang selangit sehingga jarang produk imitasi yang menggunakan bahan ini. Kegunaan pipa di sini adalah sebagai rancangan bagian luar knalpot racing yang dibikin nantinya.
Adapun untuk bahan plat pada pembuatan knalpot racing dan yang bermerek, umumnya menggunakan bahan familiar berikut, yaitualuminium, stainless steel, plat galbanis, carbon, dan titanium. Tapi dari banyak pakar merekomendasikan plat galvanis sebagai pilihan terbaik dalam merancang knalpot racing seperti CLD, R9 maupun AHRS karena bahannya jauh lebih kuat dan juga lentur. Dan soal harga dipasaran bahannya jauh lebih terjangkau.
Untuk memperjelas semua jenis bahan yang disebutkan, kami terangkan satu per satu di bawah :
Stainles Steel.
Keunggulan
dari bahan ini adalah anti karat dan ringan. Selain itu, stanless steel
juga merupakan bahan yang bisa membuat knalpot lebih awet bersihnya
disebabkan karena sisa pembakaran mesin yang melewatinya tidak gampang
menempel pada dindingnya. Ini dikarenakan bahannya tidak mengandung daya
tarik menarik logam.
Galvanis.
Kelebihannya
dan membuatnya banyak dipilih adalah salah satunya karena harganya yang
lebih miring. Untuk pembuat knalpot tiruan seperti AHRS, R9 dan CLD
banyak juga yang menggunakannya karen katanya lebih lentur. Hanya saja
bedanya dari yang berbahan stainless adalah lebih gampang berkarat.
Aluminium.
Bahan
ini terbukti lebih ringan, hanya saja juga kelemahannya lebih mudah
penyok jika terbentur. Dan kalau soal karat paling ampuh terlindungi
karena tidak bisa termakan oleh bakteri pemakan besi. Untuk pembuatan
knalpot racing atau lainnya ini hanya cocok untuk bagian silincernya
saja.
Carbon.
Bahan
ini lebih tahan panas sehingga tidak mudah mengalami pemuaian. Sama
dengan bahan aluminium, ini juga hanya cocok untuk bagian silince
knalpot saja.
Titanium.
Seperti
disebutkan di atas bahwa bahan ini lebih mahal, hanya saja kualitasnya
yang paling baik dari semua yang disebut di atas. Ciri-ciri dari bahan
ini adalah jika terkena bekas las akan terlihat membentuk warna pelangi
kebiru-biruan. dan di antara kelebihannya adalah labih kuat, awet dalam
penggunaannya, serta performa yang dihasilkan pada bunyinya juga berbeda
dari yang lain.
2. Alat untuk Membuat Knalpot
Alat yang paling penting ketika membuat knalpot racing ataupun yang mirip bermerek adalah alat las. Namun penggunaan aat las di sini tidak sembarangan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Bagi produsen knalpot murahan biasanya hanya menggunakan las karbit. Sedang kelemahan dari las tersebut adalah cepat bocor sehingga knalpot cepat rusak.
Kualitas yang di atas dari las karbit adalah las kuningan yang jauh lebih tahan lama hasil kerjanya. Hanya saja untuk membuat knalpot racing atau pun tiruan seperti R9, CLD, AHRS dan merek lainnya belumlah cukup.
Kami berikan contoh, pada produsen knalpot racing yang terkenal, yaitu Ahau. Ia sudah menggunakan teknologi Las Auto Line Welding Stand yang dalam proses kerjanya memanfaatkan gas CO. Untuk soal harga, kalau kamu berduit mungkin bisa membelinya, tapi kalau mau membuat usaha kecil-kecilan saja dalam produksi knalpot racing mungkin belum sanggup, sebab harganya bisa mencapai Rp. 400 juta. Dan mungkin untuk yang lebih berkualitas lagi harganya bisa lebih mahal.
3. Proses Pembuatan Knalpot
Dalam prakteknya ada banyak bagian knalpot yang harus dibentuk, salah satunya adalah Silincer knalpot. Bagian ini berfungsi sebagai ujung saluran pelepasan gas buang. Untuk cara manual biasanya dilakukan dengan cara menyediakan cetakan yang terbuat dari baja tebal kemudia bahan platnya diletakkan di atasnya kemudian dipukul-pukul hingga membentuk seperti cetakannya. Akan tetapi, jika ingin yang lebih simple, anda bisa menggunakan mesin pencetak silincer knalpot. Hanya saja harganya mahal untuk ukuran usaha kecil-kecilan.
Adapun bahan yang katanya baik digunakan untuk pembuatan bagian silincer tersebut adalah aluminium karena terbukti anti karat serta tidak menambah berat terlalu banyak pada knalpot karena bahannya yang ringan.
Ada banyak sekali informasi penting dalam Cara Membuat Knalpot Racing (R9, CLD, AHRS+) ini hanya saja karena waktu kita yang tidak banyak, kita sudahi dulu sampai di sini dan besok akan kami lanjutkan pembahasannya yang lebih lengkap dan langsung masuk ke bagian prakteknya. Baca juga artikel
CaraCenter lainnya yang lebih menarik :
Cara Membuat Knalpor Free Flow Bersuara Halus dan Cara
Setting Modem Smartfren biar Cepat